Menu

Thursday, January 23, 2014

Holiday Experience

What A Great Holiday!!

By Pak Enjat
This holiday was cold and wet because it’s rainy season. Eventhough it was cold, we still went to Cipanas. What a cold place as well!



Cipanas is a cold place. It is also a nice because there are rice fields and rivers. The place is quiet, not only in the afternoon but also at night. In the morning, we took a walk around the city. We saw the sun rose in the morning between two mountains. It was such a wonderful view.


We took delman to go around the city. Cipanas has many splendid views and the air is so fresh. We also met some nice people there…



My wife cooked lunch for us in the kitchen. We were planning to have lunch near the river. While my wife was cooking, our son played with the cat.


We had many activities there… we really enjoyed having lunch near the river. I think it’s my favourite activity during this holiday. We were having lots of conversation and we  laughed together. We had such a great fun!



Holiday Experience

My Untold Story

By ibu Lani
It is time to have fun during holiday. I felt so happy because I spent my time with my sons, my husband and my big family. I went to my father’s house in Cilangkap, Bogor. There I cooked tempe, fried chicken, kolak and many others. I also shared stories and I really enjoyed it.
During my holiday, suddenly I remembered a funny story from my student. It happened a year ago. I had a student who was funny, cute and he was never bored to share funny stories with his teachers. So this is the story….
Usually every morning in Alfarabi class, we teach the children to read.  Bu Ichas was my partner at that time and she taught English reading and I taught Bahasa Indonesia reading.

I was teaching this boy about vowels in Bahasa Indonesia such as a,e,I,o and u. there were pictures beside the vowels, for example a for ayam, I for ikan, u for udang, o for obeng. When he read the last vowel ‘e’, he read e for harimau, I said it was not correct. He smiled at me and tried to correct it. Suddenly he replied e for buntut, then he said, am i right bu Lani? I said No, I told him that e is for ekor and we both laughed. At that moment I thought he was just guessing. I will never forget him and his story.

Short Story

When Octa broke a Promise
by Ibu Lily



Once upon a time, threre was an Octopus who lived in the deep blue sea. His name is Octa the Octopus. But, look at his face…..ooh he looked so sad. What happened to him? Let’s find out..


One day, Octa the Octopus saw a lot of fishes playing together. They were having so much fun playing together. And Octa the Octopus would like to play with them too…


“Hi friends…..can I play with you?” said Octa. “sure” said the fishes. And then they were playing together. They played untill night time..



But suddenly Octa the Octopus remembered something. “O..o”.. oh dear, I forgot that I had to help my mom to buy bread in the market!!


When Octa arrived at home, he was afraid to see his mom because he had broken the promise. “mmm….forgive me mom, I broke my promise. I played with my friends until night time. His mom was mad to Octa and she wanted Octa not to do it again because it is not good to break a promise.

Now, he knows that it is not good to break a promise that he already made. And Octa the Octopus won’t break the promise again.










Sunday, December 8, 2013

FINALLY, WE WIN! – SMARTY ANTS SHORTPLAY COMPETITION

“Masya Allah, are you ok Maisy?” that is what Devaro said as Charlie when SD Nizamia Andalusia played shortplay competition held by Smarty Ants in @america, Pacific Place on November 8th 2013.The shortplay scripted Maisy Goes to the Hospital was played by seven unique children of the second grade students. They are Freya as Maisy, Nadya as Dotty, Devaro as Charlie, Athar as Tallullah, Aqila as Nurse, Bunga as Cyril, and Xavier as a doctor.
It was not that easy to have children played amazingly on the stage. Day by day in the last week before competition was held we used to do the rehearsal. I saw how they wanted eagerly to be the winner and I personally was sure that they would break a leg.
Moreover, parents had a very essential role in this competition. They prepared many things needed for their children and made it perfectly. Bu Dini, the principal also gave the real example about how to act as  a Maisy.
Fifteen minutes before the show time, we sat in and prayed. Some people looked and smiled at us. We also saw  other groups and their properties. For sure, it made our heart beating a little. Now, time for us to show, these great children had lined up on the stage with Ibu Novita (Freya’s Mom) as Narrator. They said salam then action. You can see how these children tremendously play the shortplay on this video:


Alhamdulillah, that was what Allah said. The harder you practice, the better result you will have. We won the competition and were very happy. So what we can learn from this story is the way these children act that actually in this life we also act and have a role to be a winner then it depends on what we do since today and forward.

Thursday, November 21, 2013

Anak dan Teknologinya



 Pak Wiwiet (ICT teacher)





 Selamat datang di era baru, era teknologi informasi dan internet. Era di mana segara informasi bisa diakses dengan jari dan era di mana jarak spasial menjadi nisbi. Dengan anak-anak kita sebagai penduduk aslinya, dan kita – para orang tua – tidak lebih dari sekedar migran.

Penduduk asli? Ya, anak-anak kita (mulai dari balita hingga masuk remaja) adalah para buah hati dunia yang tumbuh dan berkembang dalam atmosfer teknologi informasi (TI) dan internet. Meraka sangat compound dan versatile mengadaptasi setiap perubahan atau penemuan baru yang terkait dengan TI. Tidak percaya? Bandingkanlah dengan diri kita. Pada umur berapa kita baru mengenal internet? Lalu komparasikan dengan anak/adik kita saat mereka pertama kali bersentuhan dengan teknologi tersebut.

Karenanya lah kita ‘hanya’ disebut sebagai migran dalam era ini. Kemampuan kita mengadaptasi temuan-temuan inovasi mutakhir karena kecerdasan kognitif kita. Tapi tidak dengan para si kecil. Mereka gape dengan teknologi bukan hanya karena mereka pintar, melainkan juga karena mereka terbiasa dengan hal tersebut. Mereka akan menghabiskan hidup mereka bergelut dengan TI jauh lebih banyak ketimbang kita.

Inilah silent revolution yang akan mengubah cara pandang masyarakat dunia, setelah revolusi industri. Dan sama seperti setiap perubahan, tentu ada sisi positif dan negatif dari hal ini. Mari kita buang jauh-jauh pemikiran bahwa untuk melindungi anak-anak kita, maka kita harus memproteksi mereka kuat-kuat dengan cara menjauhkan mereka dari TI dan internet. Keliru. Lebih bijak seleksi ketimbang proteksi.

Ketimbang melarang anak mengakses internet ataupun memegang gadget, yang justru akan lebih memicu rasa ingin tahu anak, alangkah lebih baiknya jika kita mulai menguatkan pemahaman mereka tentang hal tersebut. Ajarkan dengan jelas, tegas, dan beralasan mana yang play do dan mana yang play don’t. Kita ajarkan kepada anak, informasi mana yang boleh mereka dapatkan dan informasi mana yang harus mereka hindari jauh-jauh. Dan terangkan kepada mereka alasannya. Berikan keadilan bagi mereka untuk mengetahui alasan kenapa dilarang. Percayalah, anak akan lebih mudah menerima alasan ketimbang harus mematuhi tanpa penjelasan.

Maka, ayah, bunda, kakak, om, dan tante sekalian. Tidak perlu risau jika anak-anak fasih sekali memegang teknologi. Tetapi jangan bangga jika anak anda terbiasa membuka internet sendirian. Tetap konsisten mendorong anak untuk mengambil manfaat-manfaat positif yang tak terhingga dari TI dan internet. Sama seperti ketika orang tua kita tidak pernah berputus asa mendorong kita untuk memakan sayuran atau membaca buku pengetahuan.

Tuesday, November 5, 2013

Idul Adha

Pak Lutfi (Al Jazari Blue Teacher)


Maka bersolatlah untuk Tuhanmu dan berkunbanlah...
     Q.S Al-Kautsar: 2

Sholat merupakan salah satu sarana ibadah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. dengan melaksanakan sholat, kita di tuntut untuk merelakan beberapa menit dari waktu kita untuk melaksanakan sholat  sesibuk apapun kita dengan kegiatan sehari-hari. Setelah mengurbankan waktu untuk sholat  kewajiban kita selanjutnya adalah memberikan sebagian dari harta kita untuk melakukan qurban. Qurban merupakan salah satu ibadah sunah yang bila kita melakukannya akan mendapatkan pahala.

Sholat dan berkurban adalah ibadah yang ditujukan hanya untuk Allah sebagaimana ayat di atas “Maka bersholatlah untuk tuhanmu dan berkurbanlah”. Allah sendiri akan menilai derajat dari sholat dan berqurban itu. Semakin tinggi nilai keihlasan seseorang untuk melaksanakan sholat dan qurban semakin besar harapannya untuk mendapatkan keridhoaan dari Allah.

Begitu juga di SD Nizamia, kegiatan Qurban di sekolah ini merupakan kegiatan Qurban ke-2 yang kita lakukan.  Sebagaimana tahun lalu, seluruh kelas di anjurkan untuk membuat tabungan qurban yang di isi oleh semua anggoata kelas tersebut baik guru ataupun murid. Alhamdulillah, tabungan ini berjalan selama 3 pekan dengan hasil yang sangat menggembirakan.  Tabungan  tersebut kemudian kami belikan kambing sebanyak 12 ekor, membeli peralatan, biaya perawatan dan penyembelihan, dan lain-lain. Terima kasih kami ucapkan kepada para siswa, kepala sekolah, guru, staff , karyawan, dan kepada semua orang tua murid serta semua pihak yang telah membantu, semoga Allah memberikan balasan  yang terbaik untuk kita semua
Mbeeeekk.........


Semoga dengan kegiatan ini semua harapan kita untuk mendidik dan menjadikan putra-putri kita menjadi pribadi “Qurrota a’yun”  dapat terwujud dan semoga dimasa depan putra-putri kita menjadi imam bagi orang-orang bertaqwa.

Wednesday, September 25, 2013

Indahnya Persahabatan

Chiandra Aninggar Nashira
Al kindi yellow student


Persahabatan bagiku sangat penting. Di sekolah, aku punya banyak sahabat, yaitu Dharma, Arraya, Mima, dan Nafisa. Sahabatku dari TK adalah Mima. Kita sama-sama dari TK Nizamia Andalusia. Kami suka sekali mengobrol. Satu waktu guru TK kami sampai memisahkan tempat duduk kami karena ketika belajar kami selalu mengobrol.

Menurutku Mima adalah salah satu murid yang cantik, sedikit menyebalkan, tapi populer sekali di sekolah. Sebenarnya, aku tidak begitu sering main bersama dengan Mima, tapi dia salah satu temanku yang lucu dan menyenangkan. Paling seru kalau aku dan Mima membicarakan hal-hal yang kita sukai dan musik. Sebenarnya aku punya sahabat lainnya di TK, dia bernama Rania. Pada waktu itu, aku dan Kayla berebut untuk menjadi teman Rania.

Sahabat  keduaku adalah Nafisa. Menurutku Nafisa adalah orang yang kreatif, terutama dalam menggambar dan menghias sesuatu. Dia juga lucu, tapi hal yang membuatnya sangat spesial adalah dia selalu berusaha keras untuk memahami orang lain dan pelajaran yang cukup sulit. Dan karena itulah aku menganggapnya sebagai teman yang hebat.

Sahabatku yang lain adalah Dharma. Kami mulai berteman sejak grade 2. Hal yang paling kuingat tentang Dharma adalah dia adalah sahabatku yang baik, walau sedikit menyebalkan. Tapi aku suka melihatnya ketika dia menunjukkan wajah kucing yang imut. Hal yang paling kuingat bersama dengan Dharma adalah ketika kami tertawa dan bercanda satu sama lain sampai lelah.

Oh iya, aku juga punya teman laki-laki yang tidak tahu kenapa, aku selalu sekelas dengannya sejak grade 1, kenapaaaaa yaaa bisa begituu??? Namanya Kamil. Dia benar-benar menyebalkan, tapi sangat pintar (terutama dalam pelajaran Math dan PE!). karena aku terjebak bersama Kamil selama empat tahun, aku akan menceritakan hal lucu tentangnya. 
Aku dan teman-temanku ikut les Sinau di rumah Kamil. Selama belajar, dia sering bercanda dan menceritakan cerita-cerita lucu. Hal lucu lainnya adalah ketika Kamil bicara dengan suara dan bahasa yang aneh lalu berdansa-dansa mengelilingi kelas. Padahal, aku dan teman-temanku sedang fokus mengerjakan worksheet.

Sahabatku berikutnya adalah Arraya, aku sudah menyebutkannya sebelumnya. Arraya adalah anak yang pintar, sedikit menyebalkan, lucu dan kreatif. Kita berdua terpilih untuk mengikuti konferensi di Malaysia bersama Kayla, Thifa, Cinta, Arraya, Rafii, Rasya, dan Bowie.

Chibi Giant Man