Traditional Game Day 2013
Let's Inherit Our Noble Legacy
Bu Vivi/Al Razi Yellow Teacher
Hup...hup...hup!!! |
Permainan
tradisional adalah salah satu kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Di
Indonesia sendiri, ada banyak jenis permainan tradisional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari yang
bisa dimainkan sendiri sampai yang bisa dimainkan berkelompok. Permainan
tradisional sendiri memiliki banyak manfaat, selain sebagai ajang bersenang-senang, bermain permainan tradisional bisa melatih fisik anak serta mengasah
kecerdasan otak maupun kecerdasan interpersonal anak.
Permainan
gobag sodor (galah
asin atau galasin) misalnya. Permainan ini umumnya dimainkan oleh 2 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 sampai lima orang. Permainan ini pun cukup
sederhana. Diawali dengan membuat garis-garis penjagaan dengan kapur atau
dengan menggunakan tali, persis seperti membuat lapangan bulu tangkis hanya saja
tidak ada garis rangkap. Lalu kedua kelompok yang sudah terbagi tadi pun kemudian
menjadi tim penyerang dan tim penjaga. Poin akan didapat apabila tim penyerang
mampu melewati garis-garis yang dijaga oleh tim lawan bolak bali. Sederhana
ya? Tapi ternyata tidak mudah dilakukan lho.
Permainan ini secara tidak langsung mampu mengasah kemampuan anak dalam
mengatur strategi dan bekerjasama dengan baik.
Lain
lagi permainan lompat karet. Permainan dengan menggunakan untaian karet yang
dijalin memanjang ini, tidak hanya mampu mengasah kemampuan motorik kasar anak
(melompat), tapi juga mampu melatih emosi serta akurasi anak. Melatih emosi
karena dibutuhkan keberanian untuk melompat dengan “mulus” tanpa kaki mengenai
karet atau takut terjatuh, serta akurasi karena dibutuhkan juga ketelitian
dalam melompat dan mengikuti ritme
ayunan tali. Namun lebih jauh lagi, permainan tradisional ini juga mengajarkan
nilai-nilai sportifitas pada diri anak. Bahwa kalah menang adalah hal yang
biasa dalam permainan dan kejujuran adalah hal yang perlu dijunjung tinggi
dalam kehidupan.
Memulai permainan karet |
SD
Nizamia Andalusia sendiri menjadikan acara bermain dengan permainan
tradisional ini sebagai even tahunan rutih yang dikhususkan untuk murid kelas 1. “Sudah lebih 3 kali dilaksanakan sejak
awal berdiri,”
begitu kata Bu Rara, guru kelas 1. Gelarannya
diberi nama Traditional Games Day
yang pada tahun ini jatuh pada hari Selasa 16 April 2013. Seperti pagi-pagi
sebelumnya, anak-anak terlihat begitu bersemangat ke sekolah, sebelum
akhirnya jam 10 pagi mereka berkumpul di hall
utama sekolah. Bu Ririn, guru kelas 1 sekaligus PIC kegiatan ini kemudian membagi mereka dalam beberapa
kelompok. Nantinya masing-masing kelompok akan ditemani satu guru pendamping untuk berkunjung ke pos-pos permainan yang ada.
Ada empat pos permainan yang bias dicoba oleh anak-anak, yaitu
pos congklak, pos dampu bulan, pos lompat karet, dan pos enggrang. Anak-anak
terlihat sangat antusias mencobakan permainan-permainan ini.
"Mau coba enggrang, ahh" |
Seperti
yang diungkapkan oleh Efra dan kawan-kawan, mereka senang dengan bermain
congklak, lompat karet, serta dampu bulan. Namun tidak sedikit yang terlihat
takut dan ragu . Para guru pun tidak patah semangat. Pak Syaiful dan Pak
Lutfi dengan sabar mengajarkan satu per satu anak bagaimana cara memainkannya.
Begitupun Bu Rahma, Bu Ika dan Bu Rara yang masing-masing menjaga pos dampu
bulan, lompat tali, dan congklak. Mereka bahkan ikut bergabung bermain dengan
anak-anak. Selama kurang lebih 1 jam bermain permainan ini, acara pun ditutup
dengan penampilan topeng monyet “Si Bara” yang membuat suasana semakin ramai
dan semarak. Di akhir acara, Pak Asis, sang pawang
monyet, yang sudah
lebih 10 tahun berprofesi ini mengungkapkan rasa senangnya sudah bisa menghibur
anak-anak SD Nizamia Andalusia. “Mudah-mudahan topeng monyet tetap lestari
walaupun sekarang permainan anak-anak sudah semakin canggih dan banyak
macamnya,” ujarnya.
Hmm,
semoga tahun depan acaranya gak kalah seru yaaa..See you on the next Traditional Games Day!!!
Mau lihat pertunjukan si Bara dan opini para
murid? Tonton videonya di sini:
No comments:
Post a Comment